CATEGORIES:

Romantisme Liar dan Bising: THE PLOTTWIST ledakkan ‘GENNOISE’

Categories: Music

Share
Seperti nama bandnya, THE PLOTTWIST—konsep romantisme didekonstruksi dan ditransformasikan menjadi sesuatu yang liar dan penuh narasi distorsi. Lirik-liriknya menjelajahi sisi gelap dari cinta — ketidakpastian, kegelisahan, dan kebisingan emosional yang sering kali menyertai hubungan. Di tengah arus mainstream yang menampilkan cinta dengan warna-warni manis, The Plottwist memilih untuk menampilkan realitas yang lebih kompleks dan kadang menyakitkan.

Bermula dari untaian kata “Gen” dan “Noise” menggabungkan elemen kebisingan dan generasi ketidakpedulian. Lagu ini bukan sekadar karya, tetapi juga sebuah manifesto yang menggugah pemikiran tentang cinta dalam ketidakpuasan. Gennoise! mengajak pendengar merayakan cinta yang tak terduga sebagai bagian dari perjalanan menuju pemahaman diri dan rasa kecewa; Disappointment’s basically my BFF.

Lengkingan hangat riff gitar dan ritme yang menggugah menciptakan atmosfer yang hampir agresif. Refleksi perjuangan individu melawan harapan dan penilaian dari dunia luar, bak jeritan jiwa yang menantang status quo. Penambahan unsur Slide-Glass sendiri menciptakan efek melankolis juga sebagai pembeda dari dua single sebelumnya The Last Summer dan Motherland. Suguhan psychedelic rock yang jaya pada era Jimi Hendrix, Black Sabbath, Led Zeppelin, dll matang diracik oleh band asal Serang tersebut di era saat ini— generasi digital natives atau mereka yang lahir di era digital.

Digerakkan oleh empat pria funky dari Serang Banten, Ivan sebagai vokalis dan bassis, Depoo sebagai gitaris, Lee Jason juga sebagai gitaris dan Faiqal menggebuk drum melengkapi vibrasi rock n roll yang ganas. Yang kabarnya setelah Gennoise! rilis akan segera menyelesaian runtutan untuk albumnya.

Kepada redaksi BVCKLESMIGGLE, Ivan pun mengakui proses produksi dalam penggarapan track Gennoise! membutuhkan waktu selama tujuh bulan. Pembuatan liriknya berkolaborasi dengan Taufik Bonbon. Kemudian proses mixing dan mastering dieksekusi di Good Luck Studio masih di Serang. Namun untuk cover artwork bernuansa happy trippy art dikerjakan mandiri oleh Faiqal.

Rilis secara masif dan agresif di bulan Juli kemarin, Gennoise! sudah bisa didengarkan pada seluruh platform digital seperti Apple Music, Joox, Spotify, YouTube, dan Deezer pada kanal official mereka. LFG! segera kita santap, hellyeah###

Tore Up Kembali Meluahkan Amarah Di Track “SURAM”

Categories: Music

Share

Revitalisasi terbaru dari Tore Up cukup menggebrak ranah hardcore baru-baru ini. Selain lebih eksploratif, beat juga riffnya tersuar brutal elegance. Quintet asal Jakarta ini—membuktikan pesona hardcore sebagai pembakar ketenangan batin, lagu ini meluapkan bait amarah dalam vokal namun tetap harmonis. Ia menelanjangi penikmatnya membawa mereka terhanyut dalam perjalanan panjang yang introspektif, suram, dan mendalam.

Tegas menurut mereka—suram merupakan hasil perjalanan panjang dalam eksplorasi batin dan pencarian makna ditengah-tengah tantangan emosional. Dalam lagu ini, Tore Up menggambarkan suasana hati dan perasaan melalui media yang haunting serta lirik yang membangkitkan. Dengan arensemen musik agresif juga vokal yang penuh perasaan. Lahir dari pengalaman pribadi dan pengamatan terhadap dunia sekitar. Bermaksud pendengarnya merasakan helatan emosi yang dialami dan mungkin menemukan sesuatu yang terhubung dengan diri mereka sendiri.
 
Menjelajahi horizon baru, Tore up menjajal lirik berbahasa Indonesia. Proses kreatif digarap secara otonom di studio milik gitaris Redy Mahendra pada keseluruhan musik tanpa intervensi resonansi dari luar. Bahkan klimaksnya take vocal-pun dilakukan di gudang pakaian Hanry Marshal. Mengoptimalkan celah potensi yang ada, Tore up berdiri teguh, berkarya tanpa cela dalam gelora tak terpadamkan.

Hanry Marshal (vocal), Naufal Pradana (gitaris), Redy Mahendra (gitaris), Barni Setiawan (bass), Fiorel Fijri (drum) siap melucuti kalian semua dengan track panas mereka. 

“Suram” telah dirilis horizontal pada Spotify, bersamaan  dengan peluncuran video musiknya pada kanal Youtube resmi mereka “Tore Up Official”. Dan mereka siap menyelenggarakan tour di beberapa kota besar mulai Oktober nanti. Lets eat the food, rebellion!